Jakarta, wartaberkah Indonesia
—
Polisi telah menangkap pelaku dugaan
penjarahan
rumah Menteri Keuangan (Menkeu),
Sri Mulyani
di daerah Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel).
“Benar Satreskrim Polres Tangsel sudah menangani perkara tersebut bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang kepada wartawan, Rabu (3/9).
Victor tak membeberkan lebih lanjut terkait jumlah pelaku yang ditangkap. Ia hanya menyebut mereka telah ditetapkan sebagai tersangka. Victor juga menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan. Termasuk, untuk mengungkap motif di balik aksi penjarahan tersebut.
“Sudah kita amankan beberapa pelaku, sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan. Kami sedang melakukan pendalaman, perkembangan selanjutnya akan disampaikan” tutur dia.
Sebelumnya, rumah Menkeu, Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan menjadi sasaran aksi penjarahan oleh massa pada Minggu (31/8) dini hari.
Sang Bendahara Negara itu mengatakan ada banyak yang hilang dalam penjarahan itu. Salah satu yang berharga adalah rasa aman, kepastian hukum, perikemanusiaan yang adil dan beradab.
Sri Mulyani mengungkap hilangnya semua rasa itu ketika menggambarkan suasana hatinya di saat lukisan cat minyak bunga miliknya raib digondol penjarah.
Menurut penuturan Sri Mulyani, lukisan itu adalah karyanya 17 tahun lalu. Karya ia hasilkan dari hasil perenungan serta kontemplasi diri. Lukisan itu, kata dia, sangat berharga dan menyimpan kenangan yang tak ternilai harganya.
” (Tapi) laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul Lukisan cat minyak Bunga. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari,” kata Sri Mulyani di akun Instagramnya, Rabu (3/9).
(dis/dal)
[Gambas:Video wartaberkah]
Baca lagi: Balita Raya Wafat, Menkes Perbaiki SOP Pemberian Obat Cacing
Baca lagi: 8 This will occur in the body that lacks vitamin B12
Baca lagi: Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 1.400 Orang