Warta Berkah

Polisi Gelar Mediasi Buntut Sengketa Lahan Pondok Indah Golf

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, wartaberkah Indonesia

Polisi
melakukan mediasi terkait sengketa lahan di area golf Pondok Indah, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan
.
Mediasi itu telah digelar pada Rabu (6/8) dan dihadiri pihak ahli waris Toton Cs dan PT Metropolitan Kentjana.
Proses mediasi itu digelar Polres Jakarta Selatan pada hari yang sama setelah sejumlah orang dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jakarta Raya atau GRIB Jaya mendatangi lokasi tersebut.
“Dalam mediasi yang dilakukan oleh pihak Polres Metro Jakarta Selatan, dicapai sejumlah kesepakatan yang bertujuan untuk menciptakan solusi yang adil dan menjaga ketertiban masyarakat,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangannya, Senin (11/8).
Empat poin kesepakatan
Nicolas membeberkan ada empat poin yang disepakati dalam mediasi itu. Pertama, kedua belah pihak sepakat terkait penyelesaian hukum yang jelas.
“Kedua belah pihak diharapkan bersedia mengambil langkah hukum lanjutan, baik melalui jalur perdata maupun jalur hukum lainnya, untuk mendapatkan keputusan hukum yang bersifat tetap dan mengikat. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakpastian hukum terkait objek sengketa lahan,” tutur Nicolas.
Kedua terkait pengelolaan objek sengketa. Dalam hal ini, kata dia, kepolisian tidak akan dilakukan pemasangan garis polisi (police line) terhadap objek tanah yang disengketakan, kecuali terdapat kesepakatan dari kedua belah pihak.
Ketiga, berkaitan dengan rencana pertemuan lanjutan. Hal ini dilakukan jika salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak ingin menyelesaikan permasalahan melalui jalur hukum, maka diharapkan kesediaan untuk melakukan pertemuan lanjutan guna mencari solusi di luar pengadilan.
Kesepakatan terakhir terkait komitmen untuk menjaga situasi di area yang menjadi objek sengketa tetap aman dan kondusif.
“Kami berupaya menjadi penengah yang adil dalam situasi ini. Dengan adanya kesepakatan yang telah dicapai, kami berharap kedua belah pihak dapat melanjutkan proses penyelesaian sengketa ini dengan bijak, baik melalui jalur hukum maupun dialog yang damai,” ucap Nicolas.
Ssbagai informasi, LBH GRIB Jaya bertindak sebagai tim kuasa hukum dari ahli waris Toton Cs dalam masalah sengketa lahan ini.
Kepala Bidang Media DPP GRIB Jaya Marcel Gual mengatakan sengketa ini telah berlangsung selama lebih dari enam dekade, sejak tahun 1958.
Dia mengatakan hak ahli waris Toton Cs atas tanah tersebut merupakan bagian dari Eigendom Verponding Nomor 6431 yang telah ditegaskan melalui serangkaian putusan hukum.
“Puncaknya, hak ini dikuatkan oleh putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung RI Nomor 55 PK/TUN/2003 yang dikeluarkan pada tahun 2004. Putusan tersebut menegaskan bahwa PT Metropolitan Kentjana, selaku pengelola fasilitas, tidak memiliki hak atas tanah yang disengketakan dan diwajibkan untuk membayar kompensasi,” tutur Marcel.
Kendati sudah ada putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap, pihak ahli waris mengklaim PT Metropolitan Kentjana belum juga menunaikan kewajibannya.
Hal tersebut yang mendasari pihak ahli waris yakni Toton Cs kemudian menggelar aksi damai dengan mendatangi lokasi sengketa untuk menuntut keadilan.
“Dan mengingatkan pihak terkait agar segera menunaikan kewajibannya sesuai dengan putusan pengadilan. LPH GRIB JAYA berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga hak-hak ahli waris Toton Cs terpenuhi,” ucap Marcel.
Sebelumnya, puluhan orang yang mengaku ahli waris dari Toton Cs mendatangi kompleks PT Metropolitan Kentjana di Jalan Metro Duta Niaga, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
Peristiwa tersebut turut terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @nalarpolitik_.
Dalam video yang diunggah, terlihat sejumlah orang berjalan kaki mendatangi ke sekitar kawasan Pondok Indah Golf.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa itu merupakan aksi unjuk rasa.
“Itu masa pengunjuk rasa, ada ahli waris yang menuntut hak atas tanahnya,” kata Nicolas.
(dis/kid)
[Gambas:Video wartaberkah]

Baca lagi: The bridge collapsed in Xinjiang China, 5 people were killed

Baca lagi: Sinopsis The Naked Gun (2025), Aksi Lawak Liam Neeson Jadi Detektif

Baca lagi: FOTO: Hari Pertama Jay Idzes Jadi Pemain Sassuolo

Exit mobile version