Warta Berkah

Demo 1 September di Yogya, Massa Tuntut Hentikan Brutalitas Aparat

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Yogyakarta, wartaberkah Indonesia

Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi damai di kawasan Bundaran Universitas Gadjah Mada (
UGM
), Sleman, DIY, Senin (1/9) siang. Mereka menyuarakan desakan dihentikannya brutalitas aparat
kepolisian
.
Massa yang mayoritas mengenakan busana cerah terpantau mulai mendatangi lokasi aksi sekitar pukul 10.00 WIB. Mahasiswa UGM sementara itu ikut serta dengan mengenakan jas almamater mereka.
Peserta aksi terus berdatangan hingga orasi dimulai kurang lebih pukul 11.00 WIB.
Orator silih berganti menyerukan orasinya dalam aksi bertajuk ‘Jogja Memanggil: Maklumat Rakyat’ ini. Beberapa di antaranya mengecam keras arogansi dan brutalitas aparat keamanan serta mendesak reformasi total Polri dan TNI.
Massa turut mengecam tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR di tengah sulitnya perekonomian Indonesia yang dirasakan masyarakat.
“Siapa yang marah?” pekik orator.
“Rakyat!!” sahut ratusan peserta aksi.
“Siapa kita?” pekik orator lagi.
“Rakyat!!” jawab para peserta aksi.
Dalam keterangannya, Aliansi Jogja Memanggil mengultimatum agar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turun dari jabatannya jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Aksi ini juga menyoroti kematian demonstran sebagai pemicu kemarahan publik, salah satunya Affan Kurniawan.
Mereka juga menuding aparat di balik kematian Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom di Yogyakarta.
“Kematian dua di antara banyaknya demonstran ini menjadi simbol luka kolektif bangsa. Publik merasakan marah, kecewa, sekaligus takut. Marah
karena nyawa manusia diperlakukan begitu murah, kecewa karena reformasi kepolisian yang dijanjikan sejak dua dekade lalu tak kunjung terwujud, dan takut karena siapapun bisa menjadi korban berikutnya,” kata Juru Bicara Jogja Memanggil, Bung Koes.
Adapun belasan tuntutan dari massa aksi antara lain, gagalkan pemangkasan anggaran pendidikan dan wujudkan pendidikan gratis; usut tuntas brutalitas aparat yang merenggut nyawa rakyat; bebaskan semua demonstran, pejuang lingkungan, HAM, dan demokrasi.
Kemudian mendesak adanya reformasi Polri dan TNI secara total; tarik militer ke barak, hapus komando teritori, dan cabut UU TNI; Turunkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajaki orang kaya setinggi-tingginya.
Berikutnya, hapus program Makan Bergizi Gratis (MBG); hapus segala tunjangan di luar gaji pokok dan jaminan sosial-kesehatan bagi anggota DPR, pejabat pemerintahan, serta perwira TNI-Polri; setarakan gaji pejabat negara dengan upah buruh rata-rata.
Selanjutnya, naikkan upah buruh, turunkan kebutuhan pokok rakyat; gratiskan biaya kesehatan bagi semua rakyat; gagalkan segala proyek strategis nasional; lawan segala mafia tanah; sahkan RUU Perampasan Aset.
Terakhir, gagalkan upaya menaikkan status kepahlawanan Soeharto; tangkap, adili, dan penjarakan pejabat dan aparat pelanggar HAM.
Aliansi memberikan ultimatum, jika salah satu saja tuntutan tidak dilakukan, maka mendesak Prabowo-Gibran turun dari jabatannya, serta melakukan pemilu ulang.
(kum/isn)
[Gambas:Video wartaberkah]

Baca lagi: Know the best way and time weighing to be accurate

Baca lagi: Untung365 Situs Login Alternatif Informasi Berita Pinjaman | iPhone 17 Rilis 2 Pekan Lagi, Ini Bocoran…

Baca lagi: West Java Regional Police secure a number of people in the demonstration in front of the DPRD building

Picture of content

content

You may also like