Warta Berkah

Terduga Dalang Penculikan Kacab Bank Mahasiswa S2, UGM Nonaktifkan

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, wartaberkah Indonesia

Sosok Dwi Hartono (DH) sebagai terduga aktor intelektual di balik kasus
penculikan
dan pembunuhan
kepala cabang
sebuah bank di Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37), diketahui merupakan mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM).
Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana mengonfirmasi bahwa Dwi Hartono terdaftar sebagai mahasiswa baru Semester I Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Namun, status akademiknya kini telah dinonaktifkan.
“(Penonaktifan) sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung,” demikian keterangan resmi UGM, Rabu (27/8).
Made Andi menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah koordinasi internal kampus dan keluarnya surat resmi dari Dekan FEB UGM, Didi Achjari.
“UGM menghormati sepenuhnya proses hukum yang berjalan, menjunjung asas praduga tak bersalah, dan berkomitmen menjaga integritas serta profesionalisme,” ujar Made Andi.
“UGM mengecam keras segala bentuk kekerasan yang berakibat pada wafatnya almarhum dan mendukung penegakan proses hukum yang transparan dan berkeadilan,” tuturnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa Dwi Hartono berperan sebagai salah satu otak dalam kasus penculikan yang berujung pembunuhan tersebut.
“DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8).
Selain berstatus sebagai mahasiswa pascasarjana UGM, Ade Ary turut membenarkan bahwa Dwi dikenal sebagai seorang pengusaha bimbingan belajar online.
“Iya (DH itu Dwi Hartono), iya benar (dia pengusaha bimbel online),” ujar Ade Ary.
Dwi diketahui berasal dari Desa Tirta Kencana Unit 6, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Seorang warga, Jay Saragih, menyebut bahwa Dwi dikenal luas sebagai figur dermawan yang kerap membantu masyarakat setempat.
“Yang kami kenal orangnya humble, dia motivator juga, ya kalau nggak salah. Dia suka menolong, kalau ada acara di Rimbo Bujang ini dia siap membantu sebagai (pemberi) sumbangan,” kata Jay mengutip detiknews, Selasa (26/8).
Tak hanya itu, Dwi juga pernah menyumbangkan ambulans untuk desa dan bahkan disebut pulang kampung menggunakan helikopter pribadi.
“Dia pernah ke Rimbo Bujang ini naik helikopter, jadi setahu orang di sini, dia sangat kaya,” tambah Jay.
Dwi pun kerap menggelar acara besar dengan menghadirkan artis ibu kota maupun mengadakan pengajian akbar yang pernah menghadirkan Ustaz Zacky.
Menurut Jay, keluarga Dwi masih tinggal di Rimbo Bujang dan memiliki usaha toko grosir.
“Ya, keluarganya orang tuanya, saudaranya, di sini. Ada (buka) toko grosir,” ujarnya.
Jay juga mengungkap bahwa Dwi sempat berencana maju sebagai Bupati Tebo dalam Pilkada 2024. Namun, rencana itu urung terealisasi.
“Ceritanya ada keinginan dia dulu pernah mau maju menjadi Bupati Tebo. Tapi menjelang pilkada tidak ada kepastian, dia enggak pernah nampak lagi,” jelas Jay.
Menurutnya, warga sempat mendorong Dwi untuk maju dalam pencalonan tersebut sebagai calon bupati.
“Warga memang sebenarnya dulu itu berharap dia maju jadi bupati, bukan wakil, kan dia dikenal sebagai dermawan di sini. Jadi, dia mundur,” lanjutnya.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat aktor intelektual sebagai tersangka, yakni berinisial C, DH, YJ, dan AA. Penangkapan Dwi Hartono bersama YJ dan AA dilakukan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) malam sekitar pukul 20.15 WIB. Sementara tersangka C ditangkap sehari setelahnya, Minggu (24/8), di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelumnya, korban Muhammad Ilham Pradipta diculik usai menghadiri rapat dengan rekan kerjanya di sebuah supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Sehari kemudian, Kamis (21/8), jasad Ilham ditemukan di area persawahan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Hasil pemeriksaan medis menyebutkan korban tewas akibat kekerasan benda tumpul dan diduga mengalami kekurangan oksigen sebelum meninggal dunia.
Meski telah menangkap para aktor intelektual, termasuk Dwi Hartono, polisi hingga kini belum mengungkap lebih jauh motif di balik pembunuhan tersebut.
“Pemeriksaan itu dilakukan secara hati-hati, mendalam, menunjukkan barang bukti, mencocokkan setelah orang yang diamankan si A misalkan dicocokkan dengan keterangannya B, dicocokkan dengan keterangan C, dan lain sebagainya,” ujar Kombes Ade Ary.
Saat ini, penyidik masih terus mendalami peran masing-masing tersangka, termasuk menelusuri latar belakang dan motif Dwi Hartono dalam kasus yang menewaskan kepala cabang bank tersebut.
(kay/isn)
[Gambas:Video wartaberkah]

Baca lagi: The Israeli Minister of Defense threatened to destroy Gaza if Hamas was unwilling

Baca lagi: Digigit Anjing, Gadis 6 Tahun Asal Indonesia Meninggal di Malaysia

Baca lagi: 2 Sekutu AS Minta Israel Jelaskan Serangan Tewaskan 5 Jurnalis Gaza

Picture of content

content

You may also like